Menatap Bulan (Buat Sahabat Masa Silam)
Friday, January 10, 2020
Edit
Oleh: Sudono Syueb
Harianindonesiapost.com Mari kemari
Akan kuceritakan
Kisah seorang anak
Di masa silam
Yang tak mampu berkata
Jika berhadapan dengan bulan, bintang dan matahari
Matahari , bulan dan bintang tidak bisa ngomong.....
di pandang sampek kapanpun tdk akan bicara......
tetap membisu, katanya
Lalu aku bilang,
Bisu dalam gairah rindu
Ingin sesekali memeluk bulan
Tuk hangatkan diri
Sebelum detak jam dinding berhenti
Jika Allah mengijinkan
Semua akan terjadi, sambungnya.
Ingin kubelai matahari
Agar awan kelabu tak lagi bergelayut di wajahnya
agar siang tersenyum ramah
Menyapa kepak kepak burung kitari awan biru
Udan mas
Di sini
gak terlihat matahari
Tertutup gemericik air
Mengguyur mata bumi
Menanti hadirmu di sini, katanya
Aku menyaut, Setiap hujan turun
Teringat masa kecil
Suka udan udanan
Di jalan
Bersama teman teman
Hati riang
Penuh kegembiraan
Berlari lari
Kitari kampung halaman
Dia bilang,
Yo..... aku paling seneng biyen udan udanan
Sambil cuci pakaian
Di samping rumah
Dengan air pancuran hujan
Dari talang
Sayang kita tidak pernah udan udanan bersama
Sambil melukis bumi
Dengan tapak kaki
Berlari
Melompat
Dan menari nari
Diiringi percik air
Dan suara angin
Serta gemuruh gluduk
Dingin membalut tubuhnya
Ingin aku hangatkan tubuhnya
Dengan rangkulan dalam mimpi dan angan
Di seberang sana dia berdoa
Ya Allah..... Alhamdulillah saya punya teman yang sangat perhatian
dan mengerti situasi
mudah mudahan persabatan kita langgeng
sampek ajal menjemput
dan mendapat ridlo Allah