By. Murib Ilham
(Alumni Ponpes YTP, Kertosono dan UINSA, Surabaya)
Editor: Sudono Syueb
(Mantan Lurah YTP)
Harianindonesiapost.com Aku ingin kita bersama lebih lama
Bercerita rumah masa depan beraneka ragam bunga
Kau katakan itu rumah buatku, jika aku manfaatkan momen penting bersamamu
Raih maghrfiroh, berbagi rahmah dan rebut kemerdekaan dari siksa neraka yang membelenggu
Tetapi,,, siapa yang bisa merobah kehendakNya
Aku dan kau hanya bagian kecil dari titah yang Maha Kuasa
Kita harus berpisah untuk sementara
Hati ini merasa berat melepas kepergianmu
Diri ini merasa bersedih berpisah denganmu
Malaikatpun ikut berduka
Langit dan bumi menangis berlinang air mata
Masjid redup tak seceia saat kau ada
Musholla sepi kehilangan penghuni
Tak terdengar lagi bersaut-sautan lantunan kalam Ilahi dari pengeras suara
Gaerah semangat mengabdi jadi tergradasi
Aku mencoba beristiqomah sebagai bukti setia
Tetap bertahan sebagai tanda cinta
Menjalani hari-hari tanpamu dengan mengabdi
Menapaki waktu demi waktu dengan semangat berbakti
Aku tahu,,,
Kau pergi tak berarti benci
Kau pisah tak berarti cerai
Kau jauh tak berarti melarikan diri
Tetapi kau pergi untuk kembali
Aku sedih,,,
Kau kembali aku sudah tidak di sini
Atau kau tidak kembali dan aku sudah hancur ditelan bumi
Kepergiamu meninggalkan duka
Ya Robb,,, pertemukan aku dan dia kesekian kali
Tuk memperbaiki diri yang penuh dosa dan khilaf ini. Aamiin
Probolinggo, 03 Syawal 1440
0 Comments