Oleh: Sudono S. Madpuri
Alumni Ponpes YTP, Kertosono dan UGM, Yogyakarta)
Harianindonesiapost.com Balak kosong
iku jenenge balak e
suwung awang uwung
Sepi
Sendiri
Di tepi waktu
Tanpa henti
Mengalir air sungai
Dari hulu mencari
Jati diri
Sampai mau ke hilir
Berhenti
Pandangi diri
Yg sebentar lagi
Akan nyawiji
Mring Gusti Kang Sawiji
Tapi tiba tiba ada badai
Mengempas air sungai
Yang akan nyaeiji
Muncrat ke daratan lagi
Terhempas dalam empang tak berisi
Ratusan kilo meter dari bibir hilir
Air sungai mengalir tak jadi sampai hilir
********
Suara ember pecah
Suara Ember Pecah
Prang gedobrang
Pancarkan gelombang cinta
Ke berbagai alam maujud
Maupun tak wujud
Mengalun merdu
Ditimpali suara dawai gitar jiwamu
Menghadirkan kenangan masa lalu
Kala rintik hujan turun
Sepasang merpati bergegar pulang
Sedang langkah kaki ini terus menapak
Menuju Sang Hyang Kang Sawiji
Untuk menyawiji
Dalam BALAK kosong
Agar fana' dengan- Nya
*********
Jangan Percaya
Jangan percaya dia Bunda
Justru saya banyak belajar darinya
Setelah terpisah sekian lama
Theologi Ibnu Taimiyah
Yang nempertemukan kami
Yang sejatinya saya telah mati suri
Bangkit kembali
Menjadi seorang "pemulung" tua
Tertatih tatih melangkah
Mencari kata kata terbuang
Ysng dianggap tak ada guna
Oleh empunya
Aku bawa pulang
Untuk aku persembahkan pada Yang Mencipta kata
Pemulung tua itu sudah lelah melangkah
Tapi destinasi masih jauh
Kalaulah langkah tak pernah sampai
Sudilah ada yg mau meneruskan
Untuk jadi pemulung kata kata
Yg tersia sia...
Tadi lagi kerja
Mengais kata kata
Tak terduga berjumpa
Kumpulin puisi Alumni
Pemulung Tua
0 Comments